Memikat Pembaca dengan Judul

SEHEBAT apapun kemampuan anda menulis, anda akan kehilangan lebih dari separuh pembaca potensial kalau anda “payah” dalam menulis judul.

Tidak usah terlalu jauh. Bayangkan diri anda sendiri sedang membuka lembar-lembar koran atau majalah. Apa yang sesungguhnya sedang anda cermati? Jawabannya hampir mutlak: Judul. Begitu anda tertarik pada judul tertentu, anda akan behenti di sana dan mulai membaca artikel atau berita di bawah judul yang menarik itu.

Tetapi apa yang anda lakukan kalau tak ada judul yang menarik perhatian Anda?
Bisa dipastikan mata anda pasti akan memburu judul-judul yang seksi, dan tangan anda akan membantu dengan membuka halaman-halaman selanjutnya dari koranĀ  atau majalah yang sedang anda baca.

Apa yang akan terjadi kalau dari awal sampai akhir halaman tak ada judul yang menarik? Mungkin anda langsung mengonggokkan begitu saja koran atau majalah yang ada di tangan anda. Koran dan majalah itu tinggal menunggu nasib, yakni dipotong-potong untuk bungkus atau ditimbang untuk kemudian didaur ulang.

Satu hal yang pasti di sini, pembaca itu kejam, tak kenal kompromi. Penulis artikel sama sekali tidak mendapat kesempatan untuk menunjukkan kehebatannya menulis. Bagi pembaca, semua tulisan yang baru saja dikilaspandang berkualitas sama saja: kelas bungkus kacang atau bahan baku kertas daur ulang.

Anda seorang penulis. Bagaimana anda membela diri kalau keyantaannya judul yang anda tulis memang payah? Kalau anda bekerja di media, bisa jadi redaktur anda bisa dikibuli dengan mengatakan kepadanya, “Ini judul yang pas, yang mencerminkan isi tulisan.” Anda juga bisa bilang pada istri atau suami anda, “Lihat, saya menulis artikel dengan judul ABCD.” Tapi, kawan, semuanya itu sia-sia. Tulisan anda seperti burung merak kehilangan bulu, gagal pada kesempatan pertama untuk menarik perhatian.

Bagaimana menurut Anda?

Komentar

Telah Dibaca:6014

Leave a Comment