Anda tahu siapa itu Antasena? Tahu siapa itu Wisanggeni? Keduanya adalah kesatria putera Pandawa. Yang pertama adalah putera Bima, yang kedua adalah putera Arjuna. Ada kesamaan pokok antara keduanya, yakni sama-sama blak-blakan, jujur, apa adanya, spontan, sekaligus berani melawan junjungan mereka kalau mereka yakin bahwa junjungan mereka memang salah. Mereka berdua adalah kesatria yang selalu siap bertempur membela nama besar keluarga pandawa. Tetapi manakala mereka tahu bahwa keluarga mereka mulai menapak ke jalan yang sesat, kedua kesatria ini tidak segan-segan berteriak dalam bahasa “ngoko“, yakni bahasa Jawa yang dipakai antara dua orang yang setara dalam suasana yang sama sekali tidak formal. Mereka menggunakan gaya bahasa “ngoko” karena memang tidak bisa menggunakan “krama inggil”, yakni bahasa Jawa yang harus digunakan oleh orang muda kepada orang tua atau orang yang berderajat lebih rendah kepada mereka yang berderajad lebih tinggi, atau antara dua orang yang sederajat tetapi dalam sikap saling menghormati.
Selengkapnya...
Telah Dibaca:2392